Bagaimana Cara Kerja Microphone? Ini Penjelasan Lengkapnya ~ Headline.co.id (Teknologi). Mikrofon, perangkat penting dalam dunia audio, adalah salah satu transduser yang mampu mengubah energi akustik, atau gelombang suara, menjadi energi listrik, atau sinyal audio. Meskipun ada berbagai jenis dan tipe mikrofon yang menggunakan metode yang berbeda untuk melakukan konversi ini, mereka semua memiliki komponen kunci yang disebut diafragma.
Baca juga: Samsung Siap Meluncurkan Galaxy S24, Ini Bocoran HP Flagship Terbaru dengan Fitur Terdepan
Daftar Isi
Apa Itu Diafragma?
Diafragma adalah bagian kunci dalam mikrofon. Ini biasanya terbuat dari bahan tipis seperti kertas, plastik, atau aluminium, dan diafragma ini bergetar saat terkena gelombang suara. Pada mikrofon genggam konvensional, diafragma terletak di dalam kepala mikrofon.
Baca juga: Keunggulan VPS Dibanding Hosting Biasa
Semua jenis mikrofon memiliki komponen kunci yang disebut diafragma. Diafragma adalah bahan tipis, seperti kertas, plastik, atau aluminium, yang bergetar ketika terkena gelombang suara. Misalnya, pada mikrofon genggam yang umum digunakan, diafragma terletak di dalam kepala mikrofon.
Ketika gelombang suara menyentuh diafragma, diafragma bergetar. Getaran ini kemudian dikonversi menjadi arus listrik. Proses ini melibatkan komponen lain dalam mikrofon yang juga ikut bergetar. Hasilnya adalah arus listrik yang nantinya akan menjadi sinyal audio.
Baca juga: 17 Rekomendasi HP Kamera Terbaik 3 Jutaan Update Oktober 2023
Berbagai Jenis Mikrofon
Ada berbagai jenis mikrofon yang tersedia, dan semuanya memiliki cara kerja yang mirip, tetapi ada perbedaan dalam metode teknis yang digunakan. Pengelompokan mikrofon umumnya berdasarkan dua faktor:
- Jenis Teknologi Konversi: Ada berbagai teknologi yang digunakan untuk mengkonversi suara menjadi arus listrik. Teknologi yang umum digunakan meliputi mikrofon dinamis, mikrofon kondensor, pita, dan kristal. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kelemahan serta cocok untuk berbagai aplikasi.
- Area Aplikasi: Beberapa mikrofon dirancang untuk penggunaan umum dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, sementara yang lain dibuat khusus untuk tugas tertentu. Untuk membedakan berdasarkan penggunaan, Anda dapat melihat karakteristik seperti directional properties, frequency response, dan impedance.
Baca juga: Google Cloud Luncurkan Produk AI Untuk Sektor Industri, Seperti Apa?
Mikrofon Dinamis
Salah satu jenis mikrofon adalah mikrofon dinamis. Mikrofon ini sering digunakan untuk berbagai kebutuhan, dan mereka cenderung tangguh serta tidak memerlukan daya eksternal. Cara kerja mikrofon dinamis didasarkan pada prinsip elektromagnetik.
Mikrofon dinamis menggunakan diafragma yang melekat pada kumparan kawat. Ketika diafragma bergetar, kumparan bergerak dekat dan menjauh dari magnet, menciptakan arus listrik yang dihasilkan dari mikrofon.
Baca juga: Cara Membalas DM di Instagram Seperti WA Sehingga Lebih Cepat dan Praktis
Ini adalah konsep dasar dari mikrofon dinamis, yang mengubah energi akustik menjadi sinyal listrik yang dapat diolah lebih lanjut.
Cara Kerja Mikrofon Dinamis
Mikrofon dinamis bekerja berdasarkan prinsip dasar elektromagnetik. Jika sebuah magnet didekatkan ke kumparan kawat, arus listrik akan dihasilkan pada kawat tersebut. Mikrofon dinamis menggunakan kumparan kawat dan magnet untuk menghasilkan sinyal audio.
Diafragma pada mikrofon melekat pada kumparan kawat. Ketika diafragma merespon gelombang suara yang masuk dan bergetar, kumparan juga bergerak, mendekat dan menjauhi magnet. Perubahan ini menciptakan arus pada kumparan yang kemudian disalurkan melalui kabel sebagai sinyal audio.
Baca juga: Kenapa Kamera Depan Instagram Blur? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Mikrofon Kondensor
Mikrofon kondensor adalah jenis lain yang beroperasi berdasarkan prinsip kapasitor. Mikrofon ini lebih sensitif dan responsif daripada mikrofon dinamis, cocok untuk menangkap detail suara yang halus.
Kapasitor dalam mikrofon kondensor terdiri dari dua pelat dengan tegangan listrik di antara keduanya. Salah satu pelat terbuat dari material ringan dan berfungsi sebagai diafragma. Ketika diafragma bergetar karena gelombang suara, jarak antara pelat berubah, mengubah kapasitansi dan menghasilkan arus listrik.
Baca juga: Agree Telkom dan Agroobot Wujudkan Pertanian Lebih Efisien dengan IoT
Mikrofon kondensor sering memerlukan daya eksternal, seperti baterai atau sumber daya lainnya, untuk berfungsi dengan baik. Mereka cocok untuk situasi yang memerlukan ketelitian suara.
- Mikrofon Kondensor Elektret: Jenis mikrofon kondensor ini memiliki tegangan listrik permanen yang memungkinkan mereka bekerja tanpa daya eksternal. Namun, beberapa mikrofon kondensor elektret yang lebih baik dilengkapi dengan pre-amplifier yang memerlukan daya.
Cara Kerja Mikrofon Kondensor
Sebuah kapasitor memiliki dua pelat dengan tegangan listrik di antara keduanya. Pada mikrofon kondensor, salah satu pelat terbuat dari material yang sangat ringan dan berfungsi sebagai diafragma.
Ketika diafragma terkena gelombang suara, diafragma akan bergetar, mengubah jarak antara dua pelat kapasitor. Perubahan ini dalam kapasitansi menyebabkan perubahan arus listrik. Untuk bekerja, mikrofon kondensor memerlukan sumber daya eksternal, seperti baterai dalam mikrofon atau sumber daya eksternal.
Baca juga: Review Itel S23+: Ponsel Pintar Terjangkau dengan Layar AMOLED FHD+ dan RAM 16 GB
Level Mikrofon & Level Line
Mikrofon menghasilkan sinyal audio pada tingkat yang sangat rendah, yang disebut “mic level” dan diukur dalam milivolt. Untuk digunakan dengan peralatan audio dan perangkat umum seperti CD player atau tape, sinyal ini perlu diperkuat menjadi “line level,” yang biasanya berkisar antara 0,5 hingga 2 volt.
Proses penguatan sinyal dari mic level ke line level dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti menggunakan built-in amplifier, line amp, sound mixer, atau power amplifier.
Baca juga: ASUS Rilis Zenfone 10: Ponsel Kompak dengan Performa Hebat
Impedansi Mikrofon
Salah satu faktor yang sering diabaikan adalah impedansi mikrofon. Impedansi adalah resistensi perangkat terhadap arus listrik. Mikrofon memiliki tiga kelas impedansi umum: rendah, sedang, dan tinggi. Mikrofon dengan impedansi rendah cenderung lebih diinginkan karena memberikan kualitas suara yang lebih baik.
Baca juga: Larangan Social Commerce di Permendag No. 31/2023, Ini Respon Tokopedia, Shopee, dan TikTok
Impedansi mikrofon adalah faktor yang sering kali terabaikan tetapi penting dalam penggunaan mikrofon. Impedansi mengukur sejauh mana mikrofon menghambat arus AC (sinyal audio). Ada tiga kelas umum impedansi mikrofon:
- Impedansi Rendah (Low Impedance): Kurang dari 600Ω.
- Impedansi Menengah (Medium Impedance): Antara 600Ω hingga 10,000Ω.
- Impedansi Tinggi (High Impedance): Lebih dari 10,000Ω.
Impedansi rendah biasanya ditemukan pada mikrofon dengan kabel XLR, sedangkan impedansi tinggi pada kabel 1/4 inci. Namun, nilai impedansi adalah pertimbangan yang sering diabaikan dalam pemilihan mikrofon.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja mikrofon dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya, Anda dapat membuat pilihan yang lebih bijak saat memilih mikrofon yang sesuai untuk keperluan Anda. Mikrofon adalah alat penting dalam dunia audio, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerjanya akan membantu Anda menghasilkan suara yang lebih baik.
Mikrofon dengan impedansi rendah lebih umum dipilih karena kinerjanya lebih baik, terutama untuk kabel yang panjang. Impedansi tinggi biasanya kurang disarankan untuk keperluan serius.
Dengan pemahaman yang benar tentang cara kerja mikrofon dan faktor-faktor yang memengaruhi kinerjanya, Anda dapat memilih mikrofon yang sesuai untuk kebutuhan Anda dan memastikan kualitas audio terbaik.
Terimakasih telah membaca Bagaimana Cara Kerja Microphone? Ini Penjelasan Lengkapnya jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Alasan Anda Wajib Menggunakan Jasa Pembuatan Website